Text
Diglosia bahasa Arab di pesantren
Heterogenitas masyarakat tutur di Pesantren memunculkan variasi baru dalam bahasa Arab. Variasi baru dalam bahasa Arab ini merupakan bahasa Arab „ammiyah yang keberadaannya dinilai sebagai penyimpangan atau merusak bahasa Arab fu¿¿a namun di sisi lain menjadikan bahasa Arab mudah dimengerti oleh masyarakat tutur di pesantren. Bahasa Arab fu¿¿a, dan „ammiyah yang dibiarkan berdampingan pada masyarakat tutur di pesantren inilah yang kemudian memunculkan situasi diglosis. Berangkat dari latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganasilis fenomena diglosia yang terjadi pada masyarakat tutur di pesantren, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi atau menyebabkan penggunaan variasi bahasa Arab, kaitannya dengan fenomena diglosia pada interaksi di pesantren, dan terakhir mendeskripsikan upaya pemertahanan bahasa Arab fu¿¿a pada masyarakat diglosis di pesantren, karena bagaimanapun juga, adanya penyimpangan bahasa Arab menjadi kekhawatiran akan bergesernya bahasa Arab fu¿¿a sebagai bahasa komunikasi.
Tidak tersedia versi lain